Ketika Belanja Harus Buru-Buru

Berbelanja itu tak selalu santai dan rileks. Terkadang kita harus bebelanja dengan segera dan cepat berhubung dikejar waktu, seperti mau pergi ke tempat pesta atau mengejar target sehingga harus berlomba dengan tuntutan pekerjaan di kantor. Untuk golongan manusia yang harus berbelanja secara terburu-buru seperti ini, diperlukan sebuah cara yang efisien dan tepat waktu.
Supaya kita bisa berbelanja untuk mendapatkan barang yang dicari dengan cepat dan hemat waktu, kita perlu mengenal karakteristik toko. Lokasi barang misalnya, harus bisa kita ketahui dimana kira-kira adanya meskipun kita jarang ke toko itu, caranya dengan sedikit mengenal kebiasaan manajemen toko dalam mengatur lokasi barangnya.
Toko biasanya mendisplai barang baru dan barang harga khusus di area depan lokasi toko, umumnya di dekat kasir. Atau di area gang di antara gondola display, atau di area promosi. Barang-barang yang bersifat impulsif (disebut juga "barang keinginan") berada di rak-rak di barisan depan.
Termasuk ke dalam jenis barang ini misalnya mainan anak-anak (toys), alat-alat listrik (electronic), dan pakaian (fashion). Sengaja ditonjolkan, sebab orang akan berbelanja kalau menemuakn abrang ini dan tertarik dengan model barunya, bentuk uniknya atau karakter menarik lainnya.
Dan pembeli umumnya berbelanja barang ini tanpa merencanakan terlebih dulu. Melihat, tertarik, lalu beli, meskipun tak ada dalam catatan belanjanya. Beginilah cara toko 'menjebak' pelanggannya, dengan cara 'menyodorkan' barang promosi ke muka pembeli.
Kebalikan dari barang keinginan adalah 'barang kebutuhan'. Jenis barang ini adalah barang yang merupakan kebutuhan rutin seperti beras, gula, sabun, pakaian dalam, dan ejnis lainnya yang merupakan kebutuhan bulanan.
Barang-barang seperti ini tak perlu ditonjolkan, diletakkan di rak pojok tokopun pasti dicari pembeli. Itulah sebabnya kita jarang menemukan sabun di area depan toko (kecuali yang lagi 'harga promosi'), karena barang jenis ini cukup ditaruh di rak bagian belakang atau di tengah.
Dengan mengetahui karakter ini saja, maka kalau suatu ketika kita memasuki hipermarket atau dep store yang luas, tak perlu celingak-celinguk dulu bertanya kepada pramuniaganya. mau beli pasta gigi? Pergi saja ke bagian tengah atau belakang toko, cari papan petunjuknya, langsung mendarat di raknya. Mau beli barang obral? Cari di depan area kasir, atau di konter area promosi, atau diletakkan di tengah gang di toko.
JANGAN ASAL PARKIR
Untuk berbelanja yang cepat, cara memarkir kendaraan pun perlu trik. Bila kita datang ke suatu mal, jangan asal parkir. Cari tempat parkir yang rada jauh dari tempat parkir toko besar (anchor tenant) seperti Carrefour, Hipermart, dll. Atau area sekitar pintu masuk utama mal. Yakinlah, area parkir di sekitar itu lebih padat, terutama menjelang akhir minggu. Kalaupun ketika kita masuk ada area yagn kosong, tapi saat mau pulang... ampun deh, kadang setengah jam cuma untuk ngantri keluar mal. Karena itu lebih baik parkirlah di tempat yang tak berdempetan dengan area parkir toko tenant utama. Mungkin perlu berjalan kaki lebih jauh, tapi akan lebih efisien dibanding nanti harus terpangkap dalam kendaraan yang macet.
Mengenai waktu belanja, carilah waktu di luar saat puncak belanja (peak hours). 'Puncak' orang berbelanja biasanya siang hari, saat istirahat siang, atau sore hari musimnya orang pulang kantor, serta kadang-kadang malam hari.
Waktu yang longgar adalah pagi hari, ketika toko baru buka, atau menjelang tutup di malam hari. Saat-saat yang rada longgar lainnya adalah waktu antara istirahat kantor dan pulang kerja. Kemudian di sekitar waktu maghrib juga biasanya rada leluasa bagi orang yang tak mengerjakan shalat.
Jika amat terburu-buru, lebih baik kita berbelanja di toko-toko di luar mal yang sudah kita kenal. Baik untuk barang kebutuhan pribadi, fashion, termasuk kalau sekedar untuk berbelanja baarng kebutuhan bulanan. Saat ini sudah banyak minimarket yang berharga murah.
BELANJA BARANG FASHION
Carilah barang-barang model baru di rak-rak area depan di dept store. Barang-barang model baru selalu ditempatkan di tempat strategis. Juga barang-barang harga khusus atau obral. Pintar-pintar saja memilih antara barang baru dan barang harga khusus. Lebih bagus lagi kalau kita dapat barang model baru dengan harga 'harga promosi'.
Carilah toko butik dengan pelayanan sangat bagus, yang banyak pramuniaganya yang selalu membantu. Tapi ingat, jangan sampai terbuai, dirayu untuk membeli barang yang sebenarnya belum kita butuhkan. Pergi ke tempat begini harus dengan perencanaan yang matang, belilah sesuai kebutuhan.
Satu grup rak barang bisa berasal dari satu pabrik, atau aneka merk pabrik. Kalau dari satu pabrik kadang-kadang dijual paket barang murahnya, atau bisa juga barang 'cuci gudang', selain barang produk barunya.
Barang promosi selalu ditempatkan dalam rak khusus atau gondola tersendiri. Cermati barang yang diobral, sebab banyak gaya dalam mengobral barang. Ada barang over stock yang diobral. Ini pertimbangan keuangan. Toko lebih baik mednapat uang cash, meskipun barang dijual rugi, daripada asetnya numpuk di sediaan barang yang tak laku dijual.
Kadang-kadang ada titipan dari pabrik yang kelebihan stock, biasanya juga diobral. Yang perlu dicermati adalah kadang ada barang BS (tidak lulus quality control pabrik) yang dijual juga dengan harga sangat miring. Ini harus diperiksa, apakah cacatnya cuma sekedar kerahnya tak simetris misalnya, atau lubang kancingnya yang tidak sama besar, dan lainnya. Toleransi setiap orang biasanya berbeda-beda.
Pakaian kerja, pakaian sehari-hari seperti T-shirt, jeans, biasanya dilipat numpuk, disimpan di rak di tengah konter atau di bagian belakang. Toko yang baik biasanya menyediakan stock yang lengkap ukurannya, memberi kebebasan memilih kepada pelanggannya. Kadang-kadang disediakan harga obral untuk produk yang broken size, atau size-nya kelewat besar. yah, kalau kebetulan cocok ambillah, lumayan kan harganya miring.
SUPAYA ANTRIAN LANCAR
Saat melakukan pembayaran di kasir tak jarang kasusnya bisa bertele-tele dan menambah problem baru. Ini terutama saat bebrelanja di supermarket atau hipermarket. Masalahnya itu tuh, label harga.
Di antara satu trolley barang belanjaan kadang terselip barang tanpa label harga. Ini bakal membuat petugas toko berlari kecil mengencek kembali labelnya yang lepas, atau bahkan pembelinya sendiri yang musti melakukan pengecekan.
Masalahnya seperti kecil, kalau di toko kecil, tapi kalau di toko yang lega, bisa membuat pembayaran kita tersendat, sementar apelanggan lain di belakang kita mulai pada berkeluh kesah sinis. Biasakanlah mengecek dulu barang yang sudah lengkap dengan label harganya. Sebelum pulang, tanyakan dulu kebijakan cara me-retur (mengembalikan) barang jika ada masalah, terutama untuk barang-barang non-food seperti fashion. Pastikan dulu bagaimana caranya, untuk menghindarkan keributan di kemudian hari.
Pustaka :
Undagn A. Halim. 2006. Ketika Belanja Harus Buru Buru dalam Marketing for Decision Maker. Kumpulan Artikel. Filed Survey Indonesia. Jakarta
Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu. Dan karena itulah, qalbu orang pencinta-NYA lebih besar daripada singgasana-NYA
Jalaludin Rumi